Karakter anak bangsa
kenapa judulnya karakter anak bangsa? oke gue akan jelasin, eh tapi karena gue bukan anak bangsa yang berkarakter, eh bukan deng, saya anak bangsa yang tengah membangun karakter jadi disini bahasanya tidak akan dibuat formal. karena jujur sulit buat ngomong formal apalagi anak yang kelakuannya kayak gue. oke, ini kebanyakan pidato
karakter anak bangsa. apa sih yang dimaksud karakter anak bangsa? gue uda cari di google tapi karena mungkin gue lagi ga mood nge baca satu per satu(oke ini yang membuat gue belum memiliki karakter anak bangsa, MALAS BACA) gue belum ngerasa nemu apa sih yang dimaksud karakter anak bangsa? semacam makanan ? pelajaran? atau cowok ganteng?
dan hasil browsingan gue tertulis, eh salah terketik maksudnya. sekarang kan tulis menulis uda jarang, kalau ga kepaksa karena sekolah.
Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
dan beberapa jenisnya yakni
itu sih hasil copy paste-an dari wikipedia.
sedangkan anak bangsa menurut blognya ridho rifki ( http://ridhorifkispansa.blogspot.co.id/2011/02/makna-anak-bangsa.html ) adalah harapan bangsa, penerus bangsa, yang meneruskan perjuangan bangsa, demi menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
oke di dalam blog tersebut juga tertulis, eh lupa lagi. terketik maksudnya "Anak bangsa adalah harapan bangsa, penerus bangsa, yang meneruskan perjuangan bangsa, demi menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para petinggi negara, orang tua, guru mengharapkan kiat bisa menjadi penerus bangsa. Namun apa yang sudah sekarang terjadi? Lihatlah sekeliling kita. Kecurangan dalam belajar terjadi di setiap sekolah, anak anak yang harus nya sekolah malah pergi ke tempat lain, perkelahian antar siswa, antar kelas, maupun antar sekolah. Apakah ini namanya anak bangsa? Apakah ini namanya generasi penerus bangsa? Ini bisa dibilang mengecewakan. Itu sama sekali tidak menghargai harapan para petinggi negara, orang tua, guru. Kita malah mengecawakan mereka semua. Membuat malu negara kita. Jika terus begini apa jadinya jika kelak besar nanti? Bisa jadi tidak memungkinkan. Maka itu kita harus menghargai harapan tersebut. Dengan cara belajar dengan giat. Dengan begitu kita mungkin bisa dibilang harapan bangsa yang meneruskan perjuangang bangsa saat ini.
Hai anak Bangsa! Sadarlah! Kita harus jaga sikap kita! sebagai Anak Bangsa! Jangan buat malu Indonesia kita ini! Kitra pasti bisa! Merdeka! Merdeka! Indonesia Tercinta!
M.Ridho Rifki
Will never forget that"
nah, gue setuju banget sama apa yang disebutkan disitu. di kurikulum baru ini beberapa guru membahas tentang pendidikan karakter. tapi dari sudut pandang saya, dalam lingkup kecil di kelas saya. saya tidak merasa menemukan sebuah keberhasilan pendidikan karakter seperti yang dimaksudkan dalam kurikulum tersebut. yang saya tahu kebanyakan anak malah menyimpang dari apa yang diharapkan, termasuk saya. karena pada kondisinya, seseorang yang rajin dan taat malah menjadi bahan olokan dan ejekan teman-temannya. siapa yang salah? kurikulum ? karakter? atau saya sebagai penulis *ralat pengetik di blog ini?
tapi, bukankah suatu drama tidak akan terlihat bagus, menarik, dan menjadi tontonan apabila tidak ada pemeran antagonis yang menciptakan konflik pada drama tersebut ?
lalu mengapa kita semua dituntut untuk berkarakter baik?
dan juga dari apa yang saya alami, lebih baik kita hidup dengan diri kita sendiri, maksudnya dengan apa yang kita percaya dan yakini dalam hati. karena pada kenyataannya jika kita terlalu memperhatikan pendapat orang lain, orang lain itu sangat banyak, dan juga memiliki pendapat yang berbeda-beda. misal ketika si A menganggap musik yang kita dengarkan bagus dan kita terus-terusan mendengarkan musik itu hanya karena si A mengatakan bahwa musik yang kita dengarkan bagus, suatu hari ketika bertemu dengan si B , si B akan mengatakan bahwa musik yang kita dengarkan sangatlah tidak cocok, dan ketika kita mengganti musik yang kita dengarkan dan bertemu dengan si C, si C akan mengatakan bahwa musik yang ia dengarkan adalah yang terbaik, dan kita pun akan mendengarkan musik tersebut, padahal sebenarnya kita tidak dapat menikmati dan mengerti apa yang musik tersebut sampaikan kepada kita. lalu untuk apa menuruti keinginan si A, B, dan C? mengapa tidak mendengarkan musik sesuai hati kita sendiri, sesuai selera kita sendiri. karena seberapa banyak dan baiknya kita mengikuti pendapat orang lain, pendapat, saran, dan kritik orang lain itu tidak akan pernah ada habisnya. hitung saja, berapa ratus ribu jiwa yang tinggal di Indonesia saja. lalu apa kita akan mengikuti pendapat, saran, ataupun kritikan dari masing-masing mereka?
tetapi tidak mendengarkan pendapat mereka, bukan berarti kita tidak peduli, atau bahkan tidak menghargai dan menghormati pendapat orang lain. itu adalah kesalahan besar. hm, ini baru awal mengenai pendapat, belum hal yang menyangkut karakter anak bangsa. tapi posting an ini mungkin postigan terpanjang saya. ehm, jadi buat selanjutnya saya akan memposting lagi secepatnya. maaf karena bertele-tele. dan juga saya masih menerima pendapat, kritik, dan saran.
terimakasih telah membaca postingan tidak jelas saya (lagi)
see you again and byeee~~
ehhh, karena ini karakter anak bangsa, jadi seharusnya saya mengucapkanselamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin bukan deng, cuma mau ngucapin sampai jumpa lagi di postingan selanjutnyaa. jangan bosen bacanya yaa!! ^^
kenapa judulnya karakter anak bangsa? oke gue akan jelasin, eh tapi karena gue bukan anak bangsa yang berkarakter, eh bukan deng, saya anak bangsa yang tengah membangun karakter jadi disini bahasanya tidak akan dibuat formal. karena jujur sulit buat ngomong formal apalagi anak yang kelakuannya kayak gue. oke, ini kebanyakan pidato
karakter anak bangsa. apa sih yang dimaksud karakter anak bangsa? gue uda cari di google tapi karena mungkin gue lagi ga mood nge baca satu per satu(oke ini yang membuat gue belum memiliki karakter anak bangsa, MALAS BACA) gue belum ngerasa nemu apa sih yang dimaksud karakter anak bangsa? semacam makanan ? pelajaran? atau cowok ganteng?
dan hasil browsingan gue tertulis, eh salah terketik maksudnya. sekarang kan tulis menulis uda jarang, kalau ga kepaksa karena sekolah.
Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
dan beberapa jenisnya yakni
sedangkan anak bangsa menurut blognya ridho rifki ( http://ridhorifkispansa.blogspot.co.id/2011/02/makna-anak-bangsa.html ) adalah harapan bangsa, penerus bangsa, yang meneruskan perjuangan bangsa, demi menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
oke di dalam blog tersebut juga tertulis, eh lupa lagi. terketik maksudnya "Anak bangsa adalah harapan bangsa, penerus bangsa, yang meneruskan perjuangan bangsa, demi menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para petinggi negara, orang tua, guru mengharapkan kiat bisa menjadi penerus bangsa. Namun apa yang sudah sekarang terjadi? Lihatlah sekeliling kita. Kecurangan dalam belajar terjadi di setiap sekolah, anak anak yang harus nya sekolah malah pergi ke tempat lain, perkelahian antar siswa, antar kelas, maupun antar sekolah. Apakah ini namanya anak bangsa? Apakah ini namanya generasi penerus bangsa? Ini bisa dibilang mengecewakan. Itu sama sekali tidak menghargai harapan para petinggi negara, orang tua, guru. Kita malah mengecawakan mereka semua. Membuat malu negara kita. Jika terus begini apa jadinya jika kelak besar nanti? Bisa jadi tidak memungkinkan. Maka itu kita harus menghargai harapan tersebut. Dengan cara belajar dengan giat. Dengan begitu kita mungkin bisa dibilang harapan bangsa yang meneruskan perjuangang bangsa saat ini.
Hai anak Bangsa! Sadarlah! Kita harus jaga sikap kita! sebagai Anak Bangsa! Jangan buat malu Indonesia kita ini! Kitra pasti bisa! Merdeka! Merdeka! Indonesia Tercinta!
M.Ridho Rifki
Will never forget that"
nah, gue setuju banget sama apa yang disebutkan disitu. di kurikulum baru ini beberapa guru membahas tentang pendidikan karakter. tapi dari sudut pandang saya, dalam lingkup kecil di kelas saya. saya tidak merasa menemukan sebuah keberhasilan pendidikan karakter seperti yang dimaksudkan dalam kurikulum tersebut. yang saya tahu kebanyakan anak malah menyimpang dari apa yang diharapkan, termasuk saya. karena pada kondisinya, seseorang yang rajin dan taat malah menjadi bahan olokan dan ejekan teman-temannya. siapa yang salah? kurikulum ? karakter? atau saya sebagai penulis *ralat pengetik di blog ini?
tapi, bukankah suatu drama tidak akan terlihat bagus, menarik, dan menjadi tontonan apabila tidak ada pemeran antagonis yang menciptakan konflik pada drama tersebut ?
lalu mengapa kita semua dituntut untuk berkarakter baik?
dan juga dari apa yang saya alami, lebih baik kita hidup dengan diri kita sendiri, maksudnya dengan apa yang kita percaya dan yakini dalam hati. karena pada kenyataannya jika kita terlalu memperhatikan pendapat orang lain, orang lain itu sangat banyak, dan juga memiliki pendapat yang berbeda-beda. misal ketika si A menganggap musik yang kita dengarkan bagus dan kita terus-terusan mendengarkan musik itu hanya karena si A mengatakan bahwa musik yang kita dengarkan bagus, suatu hari ketika bertemu dengan si B , si B akan mengatakan bahwa musik yang kita dengarkan sangatlah tidak cocok, dan ketika kita mengganti musik yang kita dengarkan dan bertemu dengan si C, si C akan mengatakan bahwa musik yang ia dengarkan adalah yang terbaik, dan kita pun akan mendengarkan musik tersebut, padahal sebenarnya kita tidak dapat menikmati dan mengerti apa yang musik tersebut sampaikan kepada kita. lalu untuk apa menuruti keinginan si A, B, dan C? mengapa tidak mendengarkan musik sesuai hati kita sendiri, sesuai selera kita sendiri. karena seberapa banyak dan baiknya kita mengikuti pendapat orang lain, pendapat, saran, dan kritik orang lain itu tidak akan pernah ada habisnya. hitung saja, berapa ratus ribu jiwa yang tinggal di Indonesia saja. lalu apa kita akan mengikuti pendapat, saran, ataupun kritikan dari masing-masing mereka?
tetapi tidak mendengarkan pendapat mereka, bukan berarti kita tidak peduli, atau bahkan tidak menghargai dan menghormati pendapat orang lain. itu adalah kesalahan besar. hm, ini baru awal mengenai pendapat, belum hal yang menyangkut karakter anak bangsa. tapi posting an ini mungkin postigan terpanjang saya. ehm, jadi buat selanjutnya saya akan memposting lagi secepatnya. maaf karena bertele-tele. dan juga saya masih menerima pendapat, kritik, dan saran.
terimakasih telah membaca postingan tidak jelas saya (lagi)
see you again and byeee~~
ehhh, karena ini karakter anak bangsa, jadi seharusnya saya mengucapkan