Rabu, 26 Juni 2013

Sampai Salju turun di Indonesia



“hhhuuaahhh” aku pun bernafas lega saat keluar dari pesawat ini. Akhirnya aku sampai juga di Incheon Airport ,siapa yang tak tau bandara ini. Ya, akhirnya aku sampai juga di korea. Annyeong korea, aku datang. Aku pun segera mencari taksi untuk mengantarku ke sebuah apartemen dimana orang tuaku telah menyewakannya untukku.
*flashback*
                “kapan ya salju turun di indonesia ?” tanya seorang gadis kecil dengan polosnya kepada anak laki-laki di sampingnya. “jika aku sudah besar nanti aku akan membawamu pergi untuk melihat salju di luar sana”. Jawab anak laki-laki itu. “kenapa kau tidak membawa salju itu kemari saja ?. aku tidak mau jauh dari ibuku , aku sangat menyayanginya”. “bagaimana mungkin salju dapat bertahan di tempat panas seperti ini ?” “kalau begitu , jika sudah besar nanti aku akan pergi ke tempat bersalju” kata gadis kecil itu sumringah. “pergilah ke korea , ayahku akan menjalankan bisnis disana , dan besok aku akan berangkat ke korea. Besok datanglah ke bawah pohon ini tepat jam 8 pagi sebelum aku berangkat ke korea. Aku akan memberimu sesuatu.” Sahut anak laki-laki itu dengan wajah kecewa. “kau akan pergi ? kau akan meninggalkanku ? siapa yang akan menemaniku ?” “kau masih punya banyak teman jangan khawatir” ucap anak laki-laki itu menghibur.
 *keesokan harinya*
                Gadis kecil itu berlari menuju pohon yang kemarin. Gadis itu tampak terengah-engah dan mencari sosok yang sangat ingin ditemuinya. “dia sudah pergi , dia benar-benar meninggalkan aku” gumam gadis itu kecewa dan meneteskan air mata. Dan apa yang dia lihat ? hanyalah sebuah mobil yang melaju kencang. Gadis itu berlari mengejar mobil itu , menangis , dan berteriak, namun apa daya , kecepatan mobil itu tak mampu dialampauinya , ia begitu lemah untuk mengejar mobil itu.
“kau jahat , kau pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal padaku , kau menyebalkan ,aku benci padamu” ucap gadis itu terisak. Ia kemudian kembali ke pohon itu untuk mencari apa yang akan diberikan anak laki-laki itu kepadanya. Ia hanya menemukan sepucuk surat dan sebuah kalung dengan liontin kecil setengah hati.
*flashback end*
Tak terasa air mata telah membasahi pipiku , akupun menyeka nya dan berusaha untuk tersenyum. Kejadian itu ,, ya kejadian itu yang selalu ku ingat , apa dia masih berada disini ? , apa dia masih mengingatku ? atau kah dia sudah tak kenal denganku ?. 
Sekarang aku sudah sampai di apartemenku. Lumayan besar untuk tempat tinggal satu orang.
aku pun langsung membersihkan diri , merapikan semuanya , dan bersiap-siap untuk jalan-jalan.
***

Aku berjalan menyusuri jalanan ini , baru kali ini aku ke korea. Dan aku tidak fasih berbahasa korea. Bagaimana jika aku akan berbicara dengan orang disini nantinya ?
Aku pun berhenti di taman sekitar apartemen itu. Aku merogoh tasku dan mengambil handphone-ku , aku pun mulai menelopon ibuku. “ halo, ibu ?” “ya,ada apa ? kau baik2 saja kan?” terdengar sahutan dari seberang sana. “ ah, aku baik2 saja. Aku kangen sekali padamu ,ibu” “aku juga kangen” “ibu bagaimana keadaanmu ?” “aku baik-baik saja , nak ? bagaimana denganmu ? apa kau senang disana ?” “disini sangat dingin , aku membutuhkan pelukanmu” “aku selalu memelukmu dari sini sayang. Sudah dulu ya, sayang. Ibu mau pergi dulu. Baik-baiklah disana, aku merindukanmu” “ah, iya bu, sampai jumpa”. Mungkin hanya dengan mendengar suaranya , sudah cukup  untuk mengobati rasa rinduku padanya. Aku pun membaca novel kesukaanku di taman ini. Hal ini cukup menyenangkan bagiku, walaupun banyak orang yang menyebutnya sebagai hal yang membosankan.
***

Beberapa hari ini aku sering pergi ke taman itu untuk membaca novel kesukaanku. Tiba-tiba seorang namja (cowok) berjalan ke arahku. Aku pun terus memandanginya. “annyeong :)” sapanya. “ummhh.. annyeong” sapaku sedikit ragu, takut kalau-kalau kata-kataku terlihat aneh di depannya. Dia hanya tersenyum , mungkin memaklumiku karena cara bicaraku yang aneh. “what’s your name ?” tanyanya menggunakan bahasa inggris yang terdengar aneh bagiku. Mungkin karena dia tahu jika aku tidak bisa berbahasa korea,maka nya dia menggunakan bahasa inggris.
 “ummhh, nayla” kataku sambil mengulurkan tanganku. “min wo” katanya sambil membalas uluran tanganku sembari tersenyum. “where  you come from ?” tanyanya lagi. “Indonesia” jawabku dengan sumringah. “ouh, that’s wonderful country” katanya memuji. “ouh, thanks” akupun berterimakasih atas pujiannya. “apa itu novel ?” katanya sedikit terbata-bata. Aku pun terkejut. Dia bisa berbahasa indonesia ?. “kau bisa berbahasa indonesia ?” kataku sambil terheran-heran. “sedikit” katanya tersenyum. “kau orang Indonesia ?” tanyaku. “dulunya, tapi sejak ayahku ada urusan disini aku pun ahkhirnya pindah ke sini. Bahkan aku lupa siapa nama kecilku ?” “ooh, tapi menurutku , kau begitu fasih berbahasa indonesia. Ahh ,leganya akhirnya aku menemukan orang indonesia juga disini. Jadi, aku tidak usah sulit-sulit untuk membuka google translate. Hihihih..” kataku sambil terkekeh. Dia hanya membalas dengan senyuman.

Beberapa hari ini akau sering jalan bersamanya untuk sekedar mengenal lebih jauh tentang korea. Dan, hari ini pun aku ada janji untuk makan siang dengannya. Kami akan bertemu di taman biasanya.
“halo :)” sapanya. “halo, bagaimana kabarmu hari ini ?” tanyaku sedikit berbasa-basi. “baik-baik saja. Bagaimana denganmu ?” “sangat baik :D” sahutku. “aku akan mentraktirmu ke tempat makan kesukaanku” “benarkah ? dimana itu?” “lihat saja nanti. Ayo ikut aku.” Katanya sambil menggandeng tanganku menuju mobilnya.

Kami pun sampai di sebuah resto yang cukup mewah bagiku. Dengan desain khas korea yang klasik. Tiba-tiba seorang pelayan kasir itu menyapa namja di sampingku dan berkata sesuatu padanya. Dan sialnya, aku tidak tau apa yang mereka perbincangkan. Saat menunggu makanan aku pun bertanya padanya “apa yang tadi dibicarakan oleh orang itu ?” kataku sambil melirik ke arah orang yang tadi.
“tidak apa-apa. Dia hanya bilang bahwa kau itu cantik” katanya sambil menggodaku. “aisshh, benarkah ? kurasa orang itu bohong, jika dia mengatakan bahwa aku cantik.” Kataku sedikit sewot. “kau memang cantik. Dan kurasa orang itu benar.” Sahutnya sambil sepertinya dia benar-benar memperhatikan wajahku. Aku yang merasa risih pun langsung menutupi wajahku. “jangan memandangku seperti itu, wajahmu sangat mengerikan saat memandangiku seperti itu” kataku dengan nada ketakutan. Dia hanya tertawa melihatku seperti itu.

Setelah selesai makan kami pun melanjutkan jalan-jalan. “apa pacarmu tidak marah jika mengetahui bahwa kamu sedang jalan bersamaku” “bagaimana mungkin pacarku marah ?” “maksudmu ?” tanyaku sedikit bingung. “bagaimana mungkin pacarku marah jika nyatanya dia ada disampingku sekarang” . akupun celingukan mencarinya. “dimana?” tanyaku dengan polos. “paboya, siapa lagi orang disini selain kita , dan disampingku hanya ada kamu. Jadi...” belum sempat dia melanjutkan perkataannya aku sudah memotongnya terlebih dahulu “apa maksudmu ? siapa yang mau jadi pacarmu. Kau pikir aku senang jika menjadi pacarmu ?” “haha... kau ini. Siapa yang bilang jika pacarku itu kau?. Aku belum selesai bicara dan kau sudah memotongnya.” “aisshh , kau ini. Dasar menyebalkan” kataku dengan kesal.

“salju” katanya lirih. “apa kau bilang tadi ?” tanyaku yang tidak jelas dengan apa yang dia katakan. “ah tidak apa-apa, ayo kita pulang, salju sudah turun.” “salju ? wwaaaa.... ini dia yang kutunggu selama ini.” “kau menunggu salju ?” “hhhmm” kataku sambil mengangguk.
“kenapa kau terlihat sedih ?” tanyaku padanya setelah wajahnya berubah menjadi murung. “ah, tidak apa-apa, lanjutkanlah permainanmu dengan salju itu.” “ayo ikutlah denganku” “tidak, salju sangat membosankan, salju mempunyai kenangan yang pahit bagiku.” “benarkah ?. dari dulu aku sangat menginginkan salju , tapi kenapa kau sangat membencinya ?” kataku dengan kecewa. “benarkah?”. “hmm..o,ya kau bilang kau punya kenangan yang menyakitkan. Bolehkah aku mengetahuinya” “untuk apa ? aku tak ingin mengungkitnya lagi” “ayolaahh... kumohon” kataku sambil memelas. “yahh ... baiklah” katanya menyerah. “dulu aku mempunyai gadis kecil yang sangat kucintai. Dia menginginkan salju turun dihadapannya. Dia sepertimu, dia sangat ceria, perhatian, dan matanya penuh dengan tatapan kasih sayang saat menatap seseorang yang sedang bersamanya.” Katanya menjelaskan. “ lalu ?” kataku penasaran. “aku pernah berjanji padanya, aku akan mengajaknya pergi ke sini untuk melihat salju. Tapi , apa nyata nya ? aku sudah merasakan dinginnya salju ber tahun-tahun tanpa dirinya. Aku belum sempat mengajaknya kemari, bahkan saat pergi , aku belum sempat mengucapkan selamat tinggal padanya. Aku sangat menyesal. Andai aku dapat mempunyai mesin waktu dan dapat kuputar kembali ke masa lalu. Mungkin dia sudah berada disini sekarang. Ah.. andai saja” “oppa...” sahutku dengan gemetar menahan tangis. “apa kau benar-benar pangeranku yang dulu ?”aku pun menjatuhkan air mata karena tak kuat menahan tangisku. “hey mengapa kau menangis, dan.... apa maksudmu ? pangeranmu ? apa yang kau maksud dengan pangeranmu?”. Aku pun mengambil sesuatu dari tas ku, sebuah kalung setengah hati dan sebuah surat yang telah kusam lalu memberikannya padanya. “kau jahat , kau meninggalkanku. Kau tau kaki ku lecet karena mengejarmu. Kau tau , luka itu tak sesakit hatiku yang telah kau tinggalkan. Aku begitu sakit. Selama bertahun-tahun aku merasa kesepian. Aku sangat merindukanmu” kataku sambil terisak. “putri saljuku ? kau benar-banar putri saljuku. Kau yang telah kucari selama ini. Maafkan aku. Maafkan aku yang telah meninggalkanmu. Maafkan aku yang tidak mengucapkan selamat tinggal padamu. Maafkan aku yang telah menyakitimu. Maafkan aku yang telah melukaimu. Maafkan aku yang telah membuatmu merasa sepi, maaf kan aku yang membuatmu merindukanku. Maafkan aku untuk segalanya.” Katanya dengan air mata yang membasahi pipinya. Aku pun memeluknya. Hangat hangat sekali.
“kau tahu ? aku selalu menunggumu dibawah pohon tempat kita bermain dulu. Dan kau tahu, aku ingin memberikan ini untukmu. Tapi, aku tidak tahu nomor teleponmu aku tidak tau alamatmu.” Kataku sambil memberikan sepucuk surat padanya. “oppa.. kapan kau kembali ke Indonesia ? ayo kita pulang. Aku tidak bisa disini selamanya. Aku harus pulang. Ayo ikutlah denganku.” Kataku terisak lagi. “tidak mungkin. Aku tidak bisa kembali kesana. Aku harus mengurus perusahaan ayahku disini.”
“aku akan pulang besok” kataku kecewa. “ya tuhann, kenapa aku baru mengetahuinya sekarang” katanya penuh penyesalan. “tenang saja. Aku akan tetap mencintaimu sampai salju turun di indonesia.”kataku sambil memegang erat tangannya. “benarkah? Jagalah ini semua, aku akan segera menyusulmu ke Indonesia. Tunggu aku kembali.” Katanya sambil menyerahkan kalung setengah hati dan surat darinya dulu itu.
***

Hari ini tiba saat nya aku pulang ke Indonesia. Dia mengantarku sampai ke bandara. Berat rasanya kembali berpisah dengannya. Dengan orang yang selama ini aku cari. Ya Tuhann kuatkanlah hati ini.
aku pun segera naik ke atas pesawat. Aku pun melambaikan tanganku kepadanya saat pesawat mulai take off. Pandanganku semakin mengecil bersamaan dengan jauhnya dan cepatnya pesawat ini yang membawaku untuk pulang. “aku tetap mencintaimu sampai salju turun di Indonesia ,oppa...” kataku dalam hati sambil berharap dia akan kembali padaku.  

Love Story

hai ^^ perkenalkan namaku bella ^^ *gapenting
ini cerpen pertamaku , maaf kalo kurang bagus, maap juga kalo ceritanya GJ , soal nya ini cuma nyoba-nyoba, aku juga bukan penulis yang handal.
namanya juga baru belajar :D
daripada kebanyakan ngemeng , langsung baca aja deh =D
happy reading ^^



Love Story



Selamat pagi dunia .. selamat pagi cinta :)
ah , sebenarnya aku sangat sebal hari ini , bagaimana tidak ? weekend sudah berakhir dan aku ? ya aku akan kembali sekolah seperti biasa. Ya aku kuliah di salah satu universitas ternama di sini. Bukannya aku benci karena aku harus kuliah , benci dengan guru atau pun dengan mata pelajarannya. Tidak! sama sekali tidak ! aku benci karena pasti aku akan bertemu dengan namja sialan itu. Yak Cho Kyuhyun, siapa yang tidak kenal dengannya ? seorang member dari grup band terkenal , yak Super Junior atau biasa disebut suju , siapa yang tak kenal dengannya. Yah, tampangnya bisa dibilang lumayan tampan , otaknya pun tidak kalah tampan dengan wajahnya. Yak dia hampir mendekati sempurna, ya itu hampir dan dia belum sepenuhnya sempurna , karna apa ? sifat nya yang yah sangat menyebalkan , sangat-sangat menyebalkan.
“sayang apa kau sudah bangun?”. Teriak eommaku dari luar. Yakk ! eomma lah yang telah menyadarkanku dari lamunanku. Yak ! apa yang ku lamunkan tadi ? dasar babo ! aku pun menjitak kepalaku sendiri.” Ne eomma. Aku sudah bangun.” Teriak ku dari dalam kamar. “baiklah, cepat mandi , kami menunggumu di ruang makan”. “ne ,eomma “. Sahut ku dari dalam kamar untuk menjawab perintah eommaku. Aku berjalan lemas menuju ruang makan. “Ada apa denganmu ? apa kau sakit ?”.tanya eommaku “ah tidak , aku hanya malas saja hari ini -_-” jawabku dengan malas. “wajahmu jelek sekali jika kau seperti itu. Cobalah tersenyum ” kata appaku sambil tertawa meledekku. Aku hanya tersenyum masam kepada appaku.
***
Hari ini aku benar-benar malas, sangat malas sekali. “ah , mianhae. Aku tidak sengaja” kataku sambil memberesi buku-bukuku yang jatuh saat aku menabrak orang ini. “dasar babo ! jalanlah dengan  hati-hati , jangan jalan sambil melamun ! “ katanya dengan keras , aku rasa aku mengenali suara itu , aku pun langsung mendongakkan kepalaku ke atas . “yakk !! ternyata orang itu kau ! tau begitu aku tidak akan meminta maaf padamu!” kataku ketika aku tahu bahwa orang yang aku tabrak tadi adalah namja sialan itu. “dasar babo ! kau yang menabrakku ,kenapa kau yang marah-marah padaku hah ?!” teriak namja babo itu. Aku pun hanya mendengus kesal dan meninggalkan namja itu.
Aku pun masuk kelas, dan tidak lama setelah itu aku melihat kibum hyung datang. “annyeong ^^” sapaku pada kibum hyung. Aku telah menganggap kibum hyung sebagai kakakku sendiri , itu karena aku memang anak tunggal dari keluargaku. Yah walaupun semua member suju terutama kibum hyung dekat denganku ,tapi tetap saja aku masih sebal dengan namja sial satu itu , semua member aku anggap hyung ,tapi tidak dengan namja satu itu , aku lebih suka memanggilnya babo daripada hyung, yahh walaupun umurku 2 tahun lebih muda dari umurnya. Itu semua karena sifatnya yag aneh itu -_-
“annyeong chagi :)” balas kibum hyung dengan killer smilenya. Tak lama setelah aku baru saja bergurau dengan kibum hyung, namja sial itu sudah masuk ke dalam kelas.  “annyeong hyung^^” sapanya sok imut kepada kibum hyung. “aissh !! jangan memasang wajah seperti itu di depan hyungku” kataku ketus. “annyeong ^^” jawab kibum hyung dengan ramah. “kenapa harus dijawab ?” tanyaku kepada kibum hyung, “dia juga manusia kan , sama sepertimu ?” “ah, aku rasa dia setan bukan manusia !” kataku sambil memanyunkan bibirku. “hei, mukamu sangat jelek jika seperti itu” kata si evil itu. Kibum hyung dan evil itu tertawa dengan puasnya. Aku hanya memanyunkan bibirku dan meninggalkan mereka menuju bangkuku.
 ***

“hhaahh !! akhirnya selesai juga” kataku sambil membaringkan tubuhku di ranjang kesayanganku.
“chagi , eomma akan jalan-jalan ke mall. Kau ikut tidak ?” tanya eommaku dari luar kamarku.
“ah, ne eomma, aku ikut . tunggu sebentar” teriakku dari dalam kamar. “baiklah”sahut eommaku.
***
“eomma aku lapar. Bisakah kita makan sekarang ?” rengekku pada eommaku. “sebentar chagi, eomma sedang memilih pakaian” “aish eomma >< aku sudah lapar” “tunggu sebentar lagi”. Aku hanya memanyunkan bibirku. Aku bosan mengikuti eommaku disini. Aku pun meminta izin kepada eommaku untuk pergi keluar sebentar. Aku berjalan menyusuri jalan dan berhenti di sebuah taman yang sangat indah. Disana juga terdapat anak kecil yang sedang bermain-main. Yakk ,aku memang suka dengan anak kecil , entah kenapa melihat wajahnya yang polos dan lucu membuat hatiku terasa damai.
“ babo ! sedang apa kau disini ?”. aku sangat kaget saat mendengar seorang namja menghampiriku. “aisshh >< kau lagi ! apa kau mengikutiku ?”tanyaku dengan polos. “siapa yang mengikutimu kenapa kau merasa seperti itu ?” “lalu kenapa kau mengikutiku?” “dasar babo ! kau belum menjawab pertanyaanku , kenapa kau kembali bertanya hah ?”. yakk! Sebuah jitakan berhasil mendarat di kepalaku. “yakk kau ini ! itu menyakitkan “ “haha aku kira orang sepertimu tidak akan merasa sakit dengan jitakan seperti itu “ “kau kira kepalaku ini apa hah ? batu ?”.
Tiba-tiba seorang anak kecil mengagetkan kami “wahh~ kakak ini terlihat sangat serasi. Kalian terlihat sangat mesra”.
“wwwhhooaaa ~.... aku serasi dengan orang ini ? ANDWAE.. !!! “ teriakku dengan frustasi. “kkkk~” namja itu hanya terkekeh dengan seringai evilnya. “yakk !! kenapa kau malah tertawa hah ?” “tidak. Wajahmu sangat lucu ketika kau frustasi seperti itu.”ejeknya. “dasar namja gila!” “yyakk!! Apa yang kau bilang tadi hah ?!” “ahh~ tidak a .. ku.. aku hanya sedikit kesal saja dengan anak kecil itu” kataku gugup kemudian sambil menunjuk ke arah anak kecil yang tadi meledekku. Bagaimana tidak gugup, tiba-tiba saja wajahnya sangat menyeramkan seperti itu aissh.
“aku akan pulang” kataku kemudian. Aku mengambil tasku dan kemudian meninggalkannya pergi begitu saja.
***
Saat sampai dirumah , aku langsung saja dilempari pertanyaan dari eommaku “yakk! Kau ini kemana saja ? eomma mencarimu tadi. Handphonemu juga tidak aktif. Apa kau baik-baik saja ?”
“ahh~ eomma ini. Jika kau bertanya terus ,kapan aku menjawabnya ?” kataku.
“ahh.. ne chagi , baiklah~ dari mana saja kau ini ?”
aku tertawa kecil melihat eommaku seperti ini. “ah~ aniya eomma ,aku hanya jalan-jalan saja. Aku bosan menunggumu. Aku juga tidak mendengar suara dari handphoneku, coba aku cek dulu.” Akupun langsung melihat handphone ku , dan benar saja eomma sudah 7 kali menelponku.
“mianhae eomma aku tidak tau” kataku manja kepada eommaku.
“gwenchana chagi. Lain kali jangan membuat eomma khawatir lagi ne J arrashi”
“ne, eomma arraseo J. Aku ke kamar dulu ne”
“ne chagi”. Aku pun berjalan menuju kamarku.
ahh~ lega sekali berada disini ,inilah surgaku kkk~ . sekilas aku teringat kejadian saat aku bertemu kyuhyun di taman tadi. Kenapa dia terlihat tampan seperti itu ,ahh~ kenapa aku memikirkan namja itu. Tapi, namja itu benar-benar tampan. Bahkan saat bersamanya ,aku sampai tidak tau kalau eomma menelponku. Ini aneh, benar-benar aneh.
Ya Tuhan .. apa yang aku rasakan saat ini ,semuanya terasa berbeda. Saat melihat senyumnya... rasanya jantungku akan segera loncat dari tempatnya. Tuhan... apa ini namanya jatuh cinta ? tapi, mana mungkin aku jatuh cinta kepada orang itu. Ini sangat membingungkan.
“hooaahhmm .... sudah pagi lagi ya ?” desahku sambil menggeliat. Aku pun langsung keluar dari kamar. “selamat pagi eomma” sapaku saat bertemu dengan eommaku.
“aisshh... kau ini belum mandi ?” kata eommaku. “hehe (nyengir kuda) ,mian eomma, aku malas sekali hari ini. Apa aku boleh libur saja ,tidak usah kuliah ” kataku merengek sambil meminum susu yang baru saja disiapkan eommaku. “terserahmu saja” sahut eommaku malas. “ ayolah eomma , ku mohonn ..” kataku memelas. “hemmm(menghela napas panjang) baiklah” “aaa~ gomawoyo eomma” kataku sambil memeluk eommaku. “ne cheonma. Cepat mandi sana ,bau tau tidak ?” kata eommaku sambil mendorongku dari pelukannya. “hehe mian eomma, baiklah duluan yaa” kataku sambil nyengir kuda kemudian berlari meninggalkan eommaku. “eiitt.. mau kemana ?” teriak eommaku. “ya pergi mandi lahh... “ sahutku dari kejauhan.
***
“hhuuaahh ~ apa seperti ini ya rasanya membolos. Hehe”. Kataku sambil melangkah menyusuri jalan. Lega sekali rasanya keluar dari pelajaran yang membosankan dan membuatku pusing setengah mati.
“dasar murid bodoh. Kenapa kau membolos hah ?”
‘ya tuhann suara siapa lagi itu ?’ batinku dalam hati
“aisshh kau lagi. Lalu, kau kenapa disini ? bukannya kau juga membolos hah ?”
“kau ini benar-benar. Kau belum menjawab pertanyaanku kenapa kau balik bertanya hah ?”
“haasshh .. baiklah, aku hanya bosan saja. Lalu kenapa kau juga ada disini ?”
“berjalan-jalan sambil menikmati udara segar.” Katanya datar dan tatapannya masih tetap saja lurus kedepan. Dingin. Dingin sekali. Tapi kenapa aku sangat tenang saat menatap wajahnya yang dingin itu. Tuhan ... wajahnya sangat menenangkan sekali.
“hei kenapa kau melamun” katanya sambil melambai-lambaikan tangan didepan wajahku yang spontan berhasil membuatku kaget dan membuyarkan lamunanku.
“ahh tidak. Kajja kita jalan”
“apa ? kau mengajakku jalan bersama denganmu ? kau bilang apa tadi ? kita? Apa aku tidak salah dengar ? haha” katanya mengejekku sambil tertawa evil penuh kemenangan.
“aah tidak. Kau ini bicara apa? Kenapa kau sangat PD ?” kataku sambil berjalan meninggalkannya, aku sangat malu, benar-benar malu. Tuhann jangan sampai setan ini tau kalau aku menyukainya, dia pasti akan mengejekku habis-habisan.
dia mengikutiku di belakang sembari menertawaiku terus-terusan.
aku hanya bersikap acuh tak acuh kepadanya.
Aku pun menuju ke taman diseberang sana. Entah kenapa tiba-tiba aku terjatuh. Tidak tepatnya aku dan kyuhyun. Ya Tuhan .. kyuhyun menyelamatkanku. Ahhh..... kenapa aku ceroboh sekali tadi. “kyuhyun-ah , kau tidak apa-apa”. Dia hanya meringis kesakitan saat aku menghampirinya. “kyuhyun-ah , tunjukkan padaku mana yang sakit ?” kataku dengan nada khawatir sambil mencari-cari bagian tubuh kyuhyun yang terluka. “ahh”  kyuhyun meringis kesakitan ketika aku memegang lengannya. “disini yang sakit ?. tunggu sebentar” kataku sambil membuka lengan kemeja panjang kyuhyun. “tanganmu terluka. Hmm... ikut aku.” Kataku kemudian. Andwaee~ kaki kyuhyun. “apa kakimu juga sakit ?” tanyaku ketika melihat kyuhyun yang kesusahan untuk bangun. Dia hanya mengangguk. “tunggu sebentar, ne” kataku kemudian melangkah menuju minimarket dekat taman itu untuk membeli obat merah. Akupun kembali dan langsung mengobati luka namja itu.
“kenapa kau mau menolongku ?” kataku sambil memberesi obat merah dkk tadi. “kau ini bodoh atau apa hah ?! kau pikir aku tidak punya perasaan apa ? mana mungkin aku tega melihatmu tertabrak mobil, lagipula eomma mu juga pasti akan memarahiku.” Katanya sambil memanyunkan bibirnya. Tatapannya masih saja lurus dan dingin. “kkk~ aku pikir kau tidak punya perasaan seperti setan pada umumnya” kataku sambil terkekeh pelan dengan nada mengejek.
“kau ini! Melihatku seperti ini kau masih bisa mengejekku. Tunggu saja , aku akan membalasmu” sahutnya. “tunggu sebentar. Kau bilang tadi eommaku akan memarahimu ? eommaku tidak mungkin tau jika kau sedang pergi bersamaku , kau bisa saja dengan mudah melarikan diri dan berpura-pura tidak mengetahui apa-apa nantinya jika aku tertabrak mobil tadi”
“kau sudah bosan hidup ? tampaknya kau ingin sekali tertabrak mobil tadi. Tau begitu aku tidak akan menolongmu.”
“aku hanya merasa kesepian ...”
entah kenapa setelah berkata seperti itu kyuhyun pun mendekatkan wajahnya ke wajahku seakan tak percaya dengan apa yang kukatakan tadi. Kyuhyun pun memelukku.
“aku kesepian sangat kesepian, aku benar-benar butuh teman. Hiks...” kataku sembari menangis di pelukan kyuhyun.
“kau tak perlu merasa kesepian, aku akan selalu menemanimu , kau tenang saja”
“gomawoyo ,kyu” “cheonma”
***
“aku pulang” teriakku saat memasuki rumah. Hanya ahjumma yang menyambutku . “dimana eomma ?” tanyaku pada ahjumma. “tuan dan nyonya sedang pergi ke luar negeri. Beliau bilang, jika mereka akan pergi selama 2 minggu.” Jawabnya “ mwo ? 2 minggu ? kenapa mereka tidak pamit padaku ? aisshh” kataku memanyunkan bibirku. “tuan mendapat tugas mendadak, dan nyonya mendampinginya” “ahh... ya sudahlah , aku pergi ke kamar dulu ne, gomawoyo ahjumma”
“ne , cheonmayo”
Aku benar-benar sebal , aku tidak tau harus berbuat apa. Entah apa yang membuat jari-jari tanganku tiba-tiba menelepon kyuhyun dengan sendirinya. “yeoboseo~ kyuhyun-ah. Aku ingin pergi jalan-jalan sebentar ,apa kau sedang sibuk ?. ah ne, aku menunggumu di taman, sampai jumpa nanti” kataku menutup telepon dan langsung menuju taman , tempat kami biasa bertemu.
Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu , tapi kyuhyun tidak juga muncul. Sudah 1 jam aku menunggunya , dan aku sudah merasa bosan. Aku berniat meninggalkan tempat ini , sebelum suara teriakan itu berhasil menghentikanku. “kyuhyun-ah kau ini lama sekali. Kemana saja kau ?” kataku yang langsung saja menyerocos tanpa mempedulikan kyuhyun yang baru saja datang. “kau ini, umurmu lebih muda dariku. Tapi kenapa kau begitu pikun ?” sahutnya. “aish, mianhae aku lupa kalau kakimu sedang sakit , sini aku bantu” kataku mendekati kyuhyun. “ah , tidak usah. Aku masih bisa berjalan sendiri.”katanya “ aku yang membuat kaki mu seperti ini. Jadi akulah yang akan menggantikan kakimu” kataku dengan semangat. Dia hanya tersenyum . senyumnya hangat dan menenangkan. Ya Tuhan, jika aku boleh meminta , aku akan meminta waktu berhenti disini dan aku masih dengan senyumnya selamanya.
Kami pun duduk di kursi taman sambil menikmati indahnya musim gugur ini bersama daun yang berjatuhan. “kau tau?” kataku sambil melihat ke arah kyuhyun. “apa?” tanyanya kemudian. “aku selalu merasa tenang dan nyaman setiap berada didekatmu.” Entah apa yang membuatku mengatakan hal itu. “lalu ?” “kenapa kau bertanya seperti itu ?” “kkk~ kau ini lucu sekali. Kau sebenarnya polos atau bodoh?” “maksudmu?” “secara tidak langsung, bukannya kau sudah menyatakan perasaanmu ?”. aku langsung salting saat dia berkata seperti itu, aku langsung memalingkan wajahku untuk menyembunyikan wajah maluku. “kemarilah” katanya sambil meregangkan tangannya. Aku masih saja menatapnya dengan ragu-ragu. “ kajja” katanya kemudian sambil membawaku ke pelukannya. “biarkan seperti ini sebentar saja” katanya.
“kyu , s..sa..rang..hae..” kataku terbata-bata “nado chagiya” katanya mantap.
------------------------------------------------------------END--------------------------------------------------------------------